Hidrokuinon, Amankah Digunakan?
Kita mungkin merasa familiar dengan kata hidrokuinon, banyak produk yang mengklaim tidak mengandung hidrokuinon dan merkuri. Apakah hidrokuinon berbahaya sehingga banyak produk menghindari hidrokuinon? Mengapa dokter masih sering memberikan hidrokuinon untuk pasiennya? Apakah benar hidrokuinon menyebabkan ketergantungan? Mungkin pertanyaan-pertanyaan semacam itu sering anda tanyakan jika mendengar kata hidrokuinon. Berikut kita akan membahas 12 fakta mengenai hidrokuinon yang mungkin akan menjawab pertanyaan-pertanyaan anda.
- Hidrokuinon adalah zat pemutih yang paling sering digunakan untuk pengobatan kasus pigmentasi seperti kulit kusam dan flek. Cara kerja hidrokuinon adalah dengan memberikan hambatan terhadap aktivitas enzim tirosinase yang berperan dalam pembentukan pigmen melanin. Selain itu hidrokuinon dapat menyebabkan kerusakan terhadap enzim tirosinase dan sel-sel melanosit (sel penghasil pigmen).
2. Menurut standar terapi dari WHO (World Health Organization) untuk pengobatan flek (melasma), memang disarankan menggunakan hidrokuinon dengan dosis tertentu yang dikombinasikan dengan retinoid acid dan kortikosteroid. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa sebagian besar dokter masih menggunakan hidrokuinon sebagai pengobatan flek.
3. Hidrokuinon seringkali dianggap menyebabkan ketergantungan. Ketika berhenti menggunakan krim dengan hidrokuinon, seringkali muncul masalah baru yaitu kulit menjadi lebih kusam dan sulit kembali ke kondisi semula. Hal ini disebut dengan rebound phenomena dari hidrokuinon. Kondisi ini terjadi karena penghentian mendadak dari hidrokuinon. Untuk menyiasati agar hal tersebut tidak muncul, penggunaan hidrokuinon harus dihentikan secara bertahap (tappering off) dan diawasi oleh dokter.
4. Hidrokuinon bersifat photosensitive, artinya pada saat menggunakan hidrokuinon, wajah kita akan menjadi lebih sensitif terhadap cahaya terutama matahari. Inilah yang menjelaskan mengapa krim dengan hidrokuinon sebaiknya tidak digunakan saat pagi hari karena dapat membuat wajah menjadi kemerahan atau terasa terbakar. Penggunaan tabir surya wajib hukumnya jika kita menggunakan krim dengan hidrokuinon.
5. Hidrokuinon tidak boleh dijual bebas, pada tahun 2008 penggunaan hidrokuinon tanpa resep dokter hanya diperbolehkan sampai kadar 0,03%. Namun sekarang penggunaan hidrokuinon hanya boleh digunakan oleh dokter saja karena itulah krim-krim yang dijual bebas di pasaran harus menyertakan label bahwa tidak mengandung hidrokuinon. Namun pada kenyataannya, krim yang mengandung hidrokuinon (bahkan merkuri) masih dijual bebas di Indonesia. Suatau hal yang memprihatinkan.
6. Hidrokuinon berbeda dengan merkuri. Hidrokuinon telah jelas bagaimana cara kerjanya pada kasus pigmentasi, efek samping apa saja yang mungkin terjadi dan bagaimana mengatasinya. Oleh karena itu di tangan yang benar, hidrokuinon akan sangat aman dan efektif. Namun untuk merkuri, sampai sekarang masih belum jelas bagaimana cara kerjanya, diduga merkuri dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel melanosit secara permanen sehingga memicu terjadinya kanker kulit. Sampai saat ini, penggunaan merkuri untuk pengobatan kasus pigmentasi belum disetujui.
7. Hidrokuinon dapat menyebabkan efek samping berupa iritasi dan timbulnya komedo pada beberapa kasus. Akan timbul kemerahan, bengkak, rasa gatal, perih atau terbakar pada awal pemakaian hidrokuinon (terutama pada kulit wajah yang sensitif dan belum pernah menggunakan hidrokuinon). Jika hal ini terjadi, maka hentikan pemakaian krim hidrokuinon dan segera periksakan kulit anda ke dokter.
8. Penggunaan jangka panjang hidrokuinon dapat menyebabkan kerusakan kulit yang disebut dengan ochronosis. Pada fenomena ochronosis ini akan terjadi bentukan warna gelap kebiruan, bentukan garis-garis seperti pisang dan bentukan bulat seperti telur ikan (caviar like). Meskipun kasus ini sangat jarang terjadi, namun harus tetap diwaspadai, apalagi sampai sekarang belum ada bukti pengobatan yang efektif untuk kasus ini. Penggunaan hidrokuinon tidak boleh digunakan dalam waktu lama untuk menghindari resiko terjadinya ochronosis.
9. Hidrokuinon tidak aman digunakan pada ibu hamil. Tidak hanya hidrokuinon, beberapa bahan pada krim kecantikan tidak aman untuk janin terutaman trimester pertama. Jika anda melakukan perawatan wajah dan sedang program hamil, segera konsultasikan dengan dokter anda mengenai produk-produk apa saja yang aman digunakan saat hamil.
10. Hidrokuinon diduga menyebabkan kanker. Memang benar, pada penelitian terhadap tikus, didapatkan hasil bahwa hidrokuinon memang meningkatkan resiko terjadinya kanker kulit, mungkin akibat penurunan jumlah pigmen melanin yang berfungsi untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV. Namun selama 40 tahun digunakan secara topikal (dioles), belum pernah dilaporkan efek karsinogenik pada manusia.
11. Penggunaan hidrokuinon tidak selalu efektif pada semua kasus pigmentasi. Pemahaman yang benar mengenai jenis kulit dan bagaimana kasus pigmentasi terjadi sangat penting dalam menentukan apakah hidrokuinon akan digunakan sebagai terapi tunggal atau dikombinasi dengan bahan lain seperti AHA atau retinoid acid yang dapat meningkatkan kerja dari hidrokuinon.
12. Dalam sediaan krim, hidrokuinon mudah sekali mengalami oksidasi dengan udara. Seperti hal nya dengan apel yang sudah dipotong, krim yang mengandung hidrokuinon akan berubah warna menjadi coklat kehitaman jika kontak dengan udara, panas atau cahaya. Krim yang mengandung hidrokuinon biasanya disarankan untuk disimpan dalam lemari es atau diletakkan di tempat yang tidak ada kontak langsung dengan sinar matahari.
Jadi kesimpulannya, penggunaan hidrokuinon tidak dilarang namun harus dipahami dengan benar bagaimana cara kerjanya dan efek samping yang mungkin terjadi. Jangan gunakan hidrokuinon tanpa pengawasan dari dokter.